la‘allaka bâkhi‘un nafsaka allâ yakûnû mu'minînBoleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan) karena mereka (penduduk Makkah) tidak beriman.
in nasya' nunazzil ‘alaihim minas-samâ'i âyatan fa dhallat a‘nâquhum lahâ khâdli‘înJika berkehendak, niscaya Kami turunkan bukti (mukjizat) kepada mereka dari langit sehingga tengkuk mereka selalu tunduk kepadanya.
wa mâ ya'tîhim min dzikrim minar-raḫmâni muḫdatsin illâ kânû ‘an-hu mu‘ridlînTidak datang kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur’an) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, kecuali mereka selalu berpaling darinya.
fa qad kadzdzabû fa saya'tîhim ambâ'u mâ kânû bihî yastahzi'ûnSungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur’an). Maka, kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
a wa lam yarau ilal-ardli kam ambatnâ fîhâ ming kulli zaujing karîmApakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami telah menumbuhkan di sana segala jenis (tanaman) yang tumbuh baik?
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
qâla kallâ, fadz-habâ bi'âyâtinâ innâ ma‘akum mustami‘ûnDia (Allah) berfirman, “Tidak (mereka tidak akan dapat membunuhmu). Maka, pergilah berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat). Sesungguhnya Kami menyertaimu mendengarkan (apa yang mereka katakan).
fa'tiyâ fir‘auna fa qûlâ innâ rasûlu rabbil-‘âlamînMaka, datanglah berdua kepada Fir‘aun dan katakanlah, ‘Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan semesta alam.
اَنْ اَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۗ ١٧
an arsil ma‘anâ banî isrâ'îlLepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami (menuju Baitulmaqdis).’”
qâla a lam nurabbika fînâ walîdaw wa labitsta fînâ min ‘umurika sinînDia (Fir‘aun) berkata, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih bayi dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
wa fa‘alta fa‘latakallatî fa‘alta wa anta minal-kâfirînEngkau (Musa) telah melakukan (kesalahan berupa) perbuatan yang telah engkau lakukan (membunuh seseorang dari kaumku) dan engkau termasuk orang yang ingkar (terhadap kebaikan dan ketuhananku).”
fa farartu mingkum lammâ khiftukum fa wahaba lî rabbî ḫukmaw wa ja‘alanî minal-mursalînKemudian, aku lari darimu karena takut kepadamu. Lalu, Tuhanku menganugerahkan kepadaku hukum (ilmu dan kearifan) dan menjadikanku salah seorang rasul.
qâla rabbus-samâwâti wal-ardli wa mâ bainahumâ, ing kuntum mûqinînDia (Musa) menjawab, “Tuhan (pencipta dan pemelihara) langit, bumi, dan segala yang ada di antaranya jika kamu orang-orang yang yakin.”
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهٗٓ اَلَا تَسْتَمِعُوْنَ ٢٥
qâla liman ḫaulahû alâ tastami‘ûnDia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Tidakkah kamu mendengar (apa yang dikatakannya)?”
qâla rabbul-masyriqi wal-maghribi wa mâ bainahumâ, ing kuntum ta‘qilûnDia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat serta segala yang ada di antaranya jika kamu mengerti.”
qâla la'inittakhadzta ilâhan ghairî la'aj‘alannaka minal-masjûnînDia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selainku, niscaya aku benar-benar akan menjadikanmu termasuk orang-orang yang dipenjarakan.”
قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ ٣٠
qâla a walau ji'tuka bisyai'im mubînDia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku mendatangkan kepadamu sesuatu (bukti) yang jelas?”
wa naza‘a yadahû fa idzâ hiya baidlâ'u lin-nâdhirînDia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya).
qâla lil-mala'i ḫaulahû inna hâdzâ lasâḫirun ‘alîmDia (Fir‘aun) berkata kepada para pemuka di sekitarnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini benar-benar seorang penyihir yang sangat pandai.
qâlû arjih wa akhâhu wab‘ats fil-madâ'ini ḫâsyirînMereka berkata, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya serta utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (penyihir).
يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيْمٍ ٣٧
ya'tûka bikulli saḫḫârin ‘alîmMereka akan mendatangkan kepadamu semua penyihir yang sangat pandai.”
fa lammâ jâ'as-saḫaratu qâlû lifir‘auna a inna lanâ la'ajran ing kunnâ naḫnul-ghâlibînMaka, ketika para penyihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan memperoleh imbalan besar jika kami yang menjadi pemenang?”
fa alqau ḫibâlahum wa ‘ishiyyahum wa qâlû bi‘izzati fir‘auna innâ lanaḫnul-ghâlibûnLalu, mereka melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, sesungguhnya kamilah yang benar-benar sebagai pemenang.”
fa alqâ mûsâ ‘ashâhu fa idzâ hiya talqafu mâ ya'fikûnKemudian, Musa melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkatnya yang sudah menjadi ular) menelan segala yang mereka ada-adakan itu.
فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَۙ ٤٦
fa ulqiyas-saḫaratu sâjidînMaka, tersungkurlah para penyihir itu (dalam keadaan) bersujud.
قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٤٧
qâlû âmannâ birabbil-‘âlamînMereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ٤٨
rabbi mûsâ wa hârûn(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
qâla âmantum lahû qabla an âdzana lakum, innahû lakabîrukumulladzî ‘allamakumus-siḫr, fa lasaufa ta‘lamûn, la'uqaththi‘anna aidiyakum wa arjulakum min khilâfiw wa la'ushallibannakum ajma‘înDia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu sekalian beriman kepadanya (Musa) sebelum aku mengizinkanmu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka, kamu tentu akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti kupotong tangan dan kakimu secara bersilang dan benar-benar akan kusalib kamu semua.”
innâ nathma‘u ay yaghfira lanâ rabbunâ khathâyânâ ang kunnâ awwalal-mu'minînSesungguhnya kami sangat menginginkan agar Tuhan kami mengampuni kesalahan-kesalahan kami karena kami adalah orang-orang yang pertama menjadi mukmin.”
wa auḫainâ ilâ mûsâ an asri bi‘ibâdî innakum muttaba‘ûnKami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil). Sesungguhnya kamu pasti akan diikuti.”
fa lammâ tarâ'al-jam‘âni qâla ash-ḫâbu mûsâ innâ lamudrakûnKetika kedua golongan itu saling melihat, para pengikut Musa berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.”
fa auḫainâ ilâ mûsâ anidlrib bi‘ashâkal-baḫr, fanfalaqa fa kâna kullu firqing kath-thaudil-‘adhîmLalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar.
وَاَزْلَفْنَا ثَمَّ الْاٰخَرِيْنَۚ ٦٤
wa azlafnâ tsammal-âkharînDi sanalah Kami dekatkan kelompok yang lain.
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
rabbi hab lî ḫukmaw wa al-ḫiqnî bish-shâliḫîn(Ibrahim berdoa,) “Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku hukum (ilmu dan hikmah) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang saleh.
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa mâ as'alukum ‘alaihi min ajr, in ajriya illâ ‘alâ rabbil-‘âlamînAku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ١١٠
fattaqullâha wa athî‘ûnMaka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
qâlû la'il lam tantahi yâ nûḫu latakûnanna minal-marjûmînMereka berkata, “Wahai Nuh, jika tidak berhenti (dalam berdakwah), niscaya engkau akan termasuk orang-orang yang dirajam.”
faftaḫ bainî wa bainahum fat-ḫaw wa najjinî wa mam ma‘iya minal-mu'minînMaka, berilah keputusan antara aku dan mereka serta selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin bersamaku.”
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa mâ as'alukum ‘alaihi min ajr, in ajriya illâ ‘alâ rabbil-‘âlamînAku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
qâlû sawâ'un ‘alainâ a wa‘adhta am lam takum minal-wâ‘idhînMereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat.
اِنْ هٰذَآ اِلَّا خُلُقُ الْاَوَّلِيْنَۙ ١٣٧
in hâdzâ illâ khuluqul-awwalîn(Agama kami) ini tidak lain adalah agama orang-orang terdahulu.
وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَۚ ١٣٨
wa mâ naḫnu bimu‘adzdzabînKami (sama sekali) tidak akan diazab.”
fa kadzdzabûhu fa ahlaknâhum, inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînMaka, mereka mendustakannya (Hud). Lalu, Kami membinasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa mâ as'alukum ‘alaihi min ajr, in ajriya illâ ‘alâ rabbil-‘âlamînAku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
اَتُتْرَكُوْنَ فِيْ مَا هٰهُنَآ اٰمِنِيْنَۙ ١٤٦
a tutrakûna fî mâ hâhunâ âminînApakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (negerimu) dengan aman?
فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ ١٤٧
fî jannâtiw wa ‘uyûn(Yaitu,) di dalam kebun-kebun dan mata air.
وَّزُرُوْعٍ وَّنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيْمٌۚ ١٤٨
wa zurû‘iw wa nakhlin thal‘uhâ hadlîmDan, tanam-tanaman serta pohon kurma yang mayangnya lembut.
mâ anta illâ basyarum mitslunâ fa'ti bi'âyatin ing kunta minash-shâdiqînEngkau tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Maka, datangkanlah tanda (mukjizat) jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
qâla hâdzihî nâqatul lahâ syirbuw wa lakum syirbu yaumim ma‘lûmDia (Saleh) menjawab, “Ini seekor unta betina. Dia punya (giliran) minum dan kamu punya (giliran) minum (pula) pada hari yang ditentukan.
wa lâ tamassûhâ bisû'in fa ya'khudzakum ‘adzâbu yaumin ‘adhîmJanganlah menyentuhnya dengan suatu kejahatan. Nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
فَعَقَرُوْهَا فَاَصْبَحُوْا نٰدِمِيْنَۙ ١٥٧
fa ‘aqarûhâ fa ashbaḫû nâdimînMereka membunuhnya, lalu mereka menjadi orang-orang yang menyesal.
fa akhadzahumul-‘adzâb, inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînMereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa mâ as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illâ ‘alâ rabbil-‘âlamînAku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
wa tadzarûna mâ khalaqa lakum rabbukum min azwâjikum, bal antum qaumun ‘âdûnSementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.”
qâlû la'il lam tantahi yâ lûthu latakûnanna minal-mukhrajînMereka menjawab, “Wahai Lut, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir.”
wa amtharnâ ‘alaihim matharâ, fa sâ'a matharul-mundzarînKami hujani mereka (dengan batu). Betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa mâ as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illâ ‘alâ rabbil-‘âlamînAku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
wa lâ tabkhasun-nâsa asy-yâ'ahum wa lâ ta‘tsau fil-ardli mufsidînJanganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi.
wa mâ anta illâ basyarum mitslunâ wa in nadhunnuka laminal-kâdzibînEngkau tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami dan sesungguhnya kami yakin bahwa engkau benar-benar termasuk para pembohong.
fa asqith ‘alainâ kisafam minas-samâ'i ing kunta minash-shâdiqînMaka, jatuhkanlah kepada kami kepingan-kepingan dari langit (agar kami binasa) jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
قَالَ رَبِّيْٓ اَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨٨
qâla rabbî a‘lamu bimâ ta‘malûnDia (Syu‘aib) berkata, “Tuhanku paling mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
fa kadzdzabûhu fa akhadzahum ‘adzâbu yaumidh-dhullah, innahû kâna ‘adzâba yaumin ‘adhîmLalu, mereka mendustakannya (Syu‘aib). Maka, mereka ditimpa azab pada hari yang berawan gelap. Sesungguhnya itu adalah azab hari yang dahsyat.
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minînSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
a wa lam yakul lahum âyatan ay ya‘lamahû ‘ulamâ'u banî isrâ'îlApakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka bahwa ia (Al-Qur’an) diketahui oleh para ulama Bani Israil?
fa lâ tad‘u ma‘allâhi ilâhan âkhara fa takûna minal-mu‘adzdzabînMaka, janganlah engkau (Nabi Muhammad) menyembah Tuhan lain bersama Allah. Nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.
وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَۙ ٢١٤
wa andzir ‘asyîratakal-aqrabînBerilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.
fa in ‘ashauka fa qul innî barî'um mimmâ ta‘malûnJika mereka mendurhakaimu, katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ ٢١٧
wa tawakkal ‘alal-‘azîzir-raḫîmBertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
الَّذِيْ يَرٰىكَ حِيْنَ تَقُوْمُ ٢١٨
alladzî yarâka ḫîna taqûm(Dia) yang melihat ketika engkau berdiri (untuk salat).
وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيْنَ ٢١٩
wa taqallubaka fis-sâjidînDan, (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.
اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ٢٢٠
innahû huwas-samî‘ul-‘alîmSesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
illalladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḫâti wa dzakarullâha katsîraw wantasharû mim ba‘di mâ dhulimû, wa saya‘lamulladzîna dhalamû ayya mungqalabiy yangqalibûnKecuali (para penyair) yang beriman, beramal saleh, banyak mengingat Allah, dan bangkit membela (kebenaran) setelah terzalimi. Orang-orang yang zalim kelak akan mengetahui ke mana mereka akan kembali.